Berita Kota Bukittinggi

Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-57: Gagalnya Status Quo Sistem Kesehatan Nasional




Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 Tahun 2021 berlangsung semarak di Kota Bukittinggi. Dalam rangka memeriahkan HKN ke-57, Pemko Bukittinggi melalui Dinas Kesehatan sejak awal bulan November telah menyelenggarakan ragam kegiatan perlombaan, seperti pertandingan olahraga (bulutangkis, tenis meja dan bola voli), lomba masker terunik, lomba poster ajakan vaksinasi dan lain sebagainya. Puncak dari rangkaian kegiatan tersebut berlangsung hari ini, Sabtu, (13/11/2021), dengan digelarnya kegiatan senam bersama dan dilanjutkan dengan jalan sehat dari Lapangan Wirabraja menuju pelataran Taman Jam Gadang.

Tampak hadir dalam acara puncak peringatan HKN ke-57, Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, unsur Forkopimda Kota Bukittinggi, Sekretaris Daerah Martias Wanto, ASN di lingkungan Pemko Bukittinggi serta tamu undangan lainnya. 

HKN yang diperingati setiap tanggal 12 November tersebut, tahun ini mengusung tema "Sehat Negeriku, Tumbuh Indonesiaku". Wako Erman Safar dalam menyampaikan sambutan Menteri Kesehatan sekaitan peringatan HKN ke-57 sebutkan, pandemi Covid 19 telah mengakibatkan guncangan pada sistem kesehatan global. Status quo pada sistem kesehatan di Indonesia, kata Menkes, tidak kunjung meredakan kasus kematian ibu dan bayi saat proses kehamilan maupun persalinan, kasus stunting,  dan masih cukup tingginya angka kematian penduduk akibat penyakit menular seperti tuberculosis, HIV dan malaria, serta akibat penyakit tidak menular, seperti hipertensi, diabetes dan penyakit jantung.

Pengalaman Indonesia didera pandemi Covid 19 selama hampir dua tahun ini menguak lemahnya sistem kesehatan nasional di “hulu”, yakni dalam hal pencegahan, deteksi dan respon dini terhadap potensi krisis kesehatan yang terjadi. Oleh karena itu, ke depannya, perlu dilakukan upaya reformasi fundamental sistem kesehatan Indonesia, sebut Menkes. 

Reformasi fundamental sistem kesehatan Indonesia, terang Menkes, meliputi 6 pilar reformasi transformasi, yaitu: (1) Transformasi layanan primer, dengan memperkuat upaya pencegahan, deteksi dini, promosi kesehatan, membangun infrastruktur, melengkapi sarana, prasarana, dan SDM, serta memperkuat manajemen di layanan primer; (2) Transformasi layanan rujukan, dengan meningkatkan akses serta mutu rumah sakit Indonesia, melalui program sister hospital dengan rumah sakit internasional, pengembangan Center of Excellence, sistem pengampuan rumah sakit, serta pendidikan dan penelitian.

Berikutnya, (3)Transformasi sistem ketahanan kesehatan, dengan mendorong kemandirian farmasi dan alat kesehatan dalam negeri, serta meningkatkan jejaring surveilans dan persiapan tenaga kesehatan cadangan dalam merespon ancaman krisis kesehatan; (4) Transformasi pembiayaan kesehatan, dengan menata ulang pembiayaan dan manfaat JKN, serta meningkatkan proporsi pembiayaan layanan promotif dan preventif melalui penambahan layanan skrining dasar bagi seluruh rakyat Indonesia.

Selanjutnya, (5) Transformasi SDM kesehatan, dengan meningkatkan kuantitas, distribusi, dan kualitas tenaga kesehatan, melalui beasiswa, pemberdayaan diaspora kesehatan, dan pertukaran tenaga profesional kesehatan dengan mitra internasional; dan (6)Transformasi teknologi kesehatan, yang meliputi teknologi informasi dan bioteknologi.

Mengakhiri sambutannya, Wako Erman Safar menghimbau segenap warga masyarakat Kota Bukittinggi agar senantiasa melaksanakan prokes dalam beraktivitas serta segera vaksinasi Covid 19. Wako juga ungkapkan apresiasi dan penghargaan kepada tenaga kesehatan di seluruh fasilitas layanan kesehatan di Kota Bukittinggi yang telah gigih berjuang memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat selama masa pandemi ini.

 

Foto: dokumentasi Dinas Kominfo (Agid/Bayu)
 

 

LINK DIREKTORI