Berita Kota Bukittinggi

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan: Menumbuhkan Kembali Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air




Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bukittinggi, hari ini, Senin (06/09/2021), menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang diselenggarakan di Balairung Rumah Dinas Wali Kota Bukittinggi, Belakang Balok. Acara sosialisasi itu dihadiri Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dan diikuti Kepala SKPD, sejumlah pejabat dan ASN di lingkungan Pemko Bukittinggi.

Dalam kesempatan itu, anggota DPR/MPR RI, H. Arteria Dahlan, ST, SH, MH, menjadi narasumber pada sosialisasi yang mengangkat tema "Pancasila Sebagai Dasar dan Ideologi Negara UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Sebagai Konstitusi Negara Serta Ketetapan MPR Negara Kesatuan Republik Indonesia Sebagai Bentuk Negara Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara"

Wali Kota Bukittinggi dalam sambutan pembukaannya mengatakan, Pemko Bukittinggi menyambut baik penyelenggaraan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini. Menurut Wako, sosialisasi ini sangat penting untuk dipahami dan dimengerti secara benar oleh seluruh warga negara Republik Indonesia pada umumnya, bagi ASN khususnya, sebagai ujung tombak menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada masyarakat.

“Empat pilar kebangsaan memberikan pembelajaran lebih mengenai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, guna meningkatkan kesadaran kita tentang kehidupan berbangsa dan bernegara bersama masyarakat. Gotong royong, toleransi, kerukunan dan hidup berdampingan merupakan nilai-nilai yang sejalan dengan Empat Pilar Kebangsaan,” sebut Wako.

Selain itu, Wako Erman Safar juga menyampaikan, menilik pada sejarah perjalanan bangsa, tokoh-tokoh Minangkabau yang berkiprah di kancah nasional, hampir semuanya nasionalis. Terbukti pada penyusunan UUD 1945, para tokoh dari Minangkabau memiliki peran yang sangat penting. "Pada masa itu, tokoh-tokoh Minang berdiskusi membahas topik isu-isu nasional. Berjalannya waktu, sepertinya hal itu mulai terkikis. Saat ini, orang yang berani menghujat dan mem-bully malah dianggap sebagai tokoh" ujar Wako Erman Safar. 

Lebih lanjut, Wako Erman Safar ungkapkan kekawatirannya akan mulai hilangnya diskusi kenegaraan. Menurutnya, saat ini diskusi yang muncul adalah diskusi kepemimpinan pribadi. "Sosialisasi dan diskusi ini sangat penting guna membangkitkan kembali semangat dan wawasan kebangsaan,” pungkas Wako.

Dengan mengikuti sosialisasi empat pilar kebangsaan ini, Wako Erman Safar berharap, peserta dapat memahami dan mengerti apa yang disampaikan. Sehingga, mampu pula menjelaskan dan menanamkam Empat Pilar Kebangsaan ini sejak dini, minimal di lingkungan SKPD dan lingkungan terdekat dalam kehidupan sehari-hari guna menanamkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air yang menjadi modal dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Sementara itu, anggota MPR-RI Arteria Dahlan dalam paparannya menjelaskan tentang krusialnya Empat Pilar Kebangsaan sebagai bagian terpenting dari NKRI, mengaitkannya dengan berbagai persoalan bangsa dan tantangan ke depan.

“Pancasila sudah menjadi keyakinan bangsa Indonesia sebagai dasar negara dan memayungi UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Maka, Empat Pilar Kebangsaan akan menjadi nilai dan kekuatan bangsa yang tak akan terpisahkan oleh gelombang zaman," ucap anggota DPR/MPR RI dari Fraksi PDI-P daerah pemilihan Provinsi Jawa Timur, yang juga adalah putra daerah Sumatera Barat dari Maninjau, Kabupaten Agam tersebut.

Sebab, lanjutnya, Empat Pilar Kebangsaan sangat lentur dengan berbagai tuntutan dan tantangan perubahan. Oleh karena itu Ia berpesan, kepada generasi muda-lah Empat Pilar kebangsaan ini dititipkan. "Maka rawat dan jagalah semuanya sebagaimana kami juga telah mengawalnya dengan berbagai benturan kepentingan yang makin dahsyat," kata Arteria.  

Ia mengatakan, dengan integritas dan komitmen bersama, Empat Pilar Kebangsaan tersebut akan semakin kokoh, semakin mewarnai keberlanjutan dan dinamika kebangsaan ke depan. "Empat Pilar Kebangsaan ini harus ditanamkan dalam pikiran dan perbuatan agar setiap kita menjadi manusia yang berkontribusi positif bagi masyarakat, bangsa dan negara," pesannya. (*)

 

Penulis: Fika
Editor: Denil
Foto: dokumentasi Bag. Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda (Andy)

LINK DIREKTORI